Budaya 5S Di Industri || BLC TELKOM KLATEN


A. PENDAHULUAN

  • Pengertian
5S merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Yang dalam perkembangannya di indonesia di kenal dengan 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.

  • Latar belakang masalah
Banyak hal yang dapat menyebabkan perusahaan memiliki keefisienan yang buruk, mulai dari sumber daya manusiannya, peralatannya atau lingkungannya. Dan untuk mengatasinya, salah satu caranya adalah dengan menerapkan 5S. Dengan adannya 5S maka akan menjadikan pekerjaan menjadi lebih produktif dan keaktifan kerja suatu perusahaan. Karena itulah kali ini kita membahas apa itu 5S dan manfaatnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Mengetahui dan memahami budaya 5S pada industri dan bisa menerapkannya.

C. BATASAN DAN RUAN LINGKUP

- Apa itu budaya 5S
- Seiri/ringkas
- Seiton/Rapi
- Seiso/Resik
- Seiketsu/Rawat
- Shitsuke/Rajin

D. TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

Dapat mengetahui apa itu budaya 5S di industri sehingga akan mudah beradaptasi jika kita bekerja di industri nantinya.

E. METODE PELAKSANAAN

- Membaca Referensi
- Berdiskusi

F. ALAT DAN BAHAN

- Laptop
- Koneksi internet

G. TARGET WAKTU

08.00 - 16.00

H. TAHAPAN PELAKSANAAN

- Pengertian 5S
5S merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Yang dalam perkembangannya di indonesia dikenal dengan 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
    Sebelum menerapkan 5S, kita harus menyamakan visi misi dan pola pikir terlebih dahulu. sehingga dapat mempercepat penerapan program 5S ini. Setelah adanya kesamaan pola pikir dilakukan persiapan agar dalam penerapan 5S tidak mengalami kendala.
    Kegiatan 5S dimulai dengan melihat dan memperhatikan keadaan sekitar kita.dilakukan pengambilan foto sehingga kita bisa tahu perbedaan antara sebelum dan sesudah menerapkan 5S. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar periksa yang dibuat sebelumnya. yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke.

- Seiri/Ringkas
    Pada tahapan ini kita memperhatikan lingkungan sekitar kita, kita harus memilah antara barang yang masih diperlukan dan barang yang sudah tidak diperlukan. sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih ringkas dan bersih.
    Ada 3 tipe barang yang harus ita pilah. Yaitu 'Diperlukan', 'Tidak diperlukan', dan 'Ragu-ragu'. Barang-barang yang masuk kategori diperlukan akan dipilah lagi, apakah barang tersebut ada duplikatnya. jika ada dan tidak diperlukan kita bisa memasukan duplikat tadi ke kategori 'tidak diperlukan'.
    Yang kedua adalah 'tidak diperlukan'. barang-barang yang masuk kategori ini akan dipilah sekali lagi, apakah bernilai/berharga atau tidak. jika bernilai maka kita bisa menyerahkan keputusan kepada manajer/atasan.
    Yang terakhir adalah 'ragu-ragu'. barang dengan kategori ini langsung diserahkan ke pihak manajer atau atasan. kemudian terserah mereka apakah akan dibuang, disimpan di gudang atau dilelang/dihibahkan.
    Selain memilah barang, ada juga strategi label merah. yaitu memeberikan label ke suatu barang apakah barang ini diperlukan atau tidak. barang yang tidak diperlukan akan diberi label merah, dengan nama item, tanggal, dan sebab tidak diperlukan. sedangkan item sementara akan diberi label kuning, yang berisi nnama item, tanggal, dan alasan masih digunakan.

- Seiton/Rapi
    Setelah melakukan penerapan seiri/ringkas, yang selanjutnya adalah seiton/rapi, yaitu menempatkan barang dengan rapi dan tersusun. pertama kita bersihkan dulu tempat yang akan menjadi tempat penyimpanan, mulai dari menyapu, mengepel dan lainnya.
    Kemudian kita membuat denah penyimpanan. barang ini ditaruh dimana, barang itu ditaruh dimana. barulah kita menambahkan warna dan garis pemisah untuk memisahkan tempat penyimpanan dan tempat lainnya. lalu menerapkan papan petunjuk dan label untuk identifikasi barang.

- Seiso/Resik
    Hal ini dilakukan bersamaan dengan sesi sebelumnya dan juga dilakukan secara terus menerus secara sistematik. mulai dari membuang sampah di tempatnya, menyapu, mengepel, membersihkan kaca, menyulak debu, dan lainnya.

- Seiketsu/Rawat
    Rawat memiliki arti mempertahankan tempat kerja sesuai dengan standarnya. Setelah kita memilah barang, menatanya, membersihkan lingkungan, selanjutnya adalah merawatnya. dalam artian kita menjaga kondisi tersebut semaksimal mungkin.
    mulai dari rutin bersih-bersih, menyediakan tempat sampah, tidak membuang sampah sembarangan, memilah barang yang tidak diperlukan, dan lainnya.

- Shitsuke/Rajin
    Setelah hal-hal diatas dilakukan kita sendiri juga harus rajin/displin. setiap masalah harus langsung dikenali sehingga tindakan perbaikan dapat segera dilakukan.

    Setelah semua kegiatan 5S dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan gambar. gunanya untuk melihat perbandingan antara sebelum dan sesudah diterpakannya 5S.

I. TEMUAN PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAANYA

-

J. KESIMPULAN YANG DIDAPAT

   5S merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. yang merupakan nilai-nilai yang digunakan oleh orang jepang untuk menambah produktivitas pekerjanya.
    Selain di jepang, indonesia juga menerapkan sistem 5S atau yang lebih dikenal dengan 5R di indonesia. dengan 5R ini diharapkan dapat membuat lingkungan kerja menjadi lebih nyaman dan menambah produktivitas kerja kita.
    Dan kita sebagai pelajar pendidikan vokasi haru mempelajari mengenai 5S ini sehingga kita akan mudah beradaptasi nantinya .

K. REFERENSI

E-book Strategi budaya kerja vokasi